Setelah dirasa cukup dengan apa yang ia paparkan, Saga lantas berlalu meninggalkan markasnya.
Hahaha, markas layaknya CEO atau mafia saja. Eits, jangan salah! Pebisnis sekaligus atlet satu ini dulunya adalah preman sekolah, maka tak heran bila ia punya misi selayaknya ketua geng atau kepala komplotan yang memimpin anak buahnya untuk menjalankan misi tertentu.
Pria itu berjalan cepat keluar dari gedung tua yang ia gunakan sejak dulu untuk membahas hal-hal tertentu bersama para gengnya.
Mengendarai motor sport dengan kecepatan sedang, Saga akan menemui Clara. Hari ini ia akan mengurus proyeknya.
Ini bukan perkara kesalahan pembangunan atau keterlambatan pengiriman material, namun berkaitan dengan Ines. Pria itu turun dari motornya ketika ia sampai pada sebuah tempat yang dihuni oleh anak-anak seni di bawah naungan Clara, BATARA SIMFONI.
