"Oh ya ya, saya ingat. Dokter Dea, ya?"
Belum selesai ucapan Ines, tiba-tiba suara berat seorang pria ada di balik punggungnya.
"Kamu nyusul aku? Kan udah aku bilang, tunggu di rumah sakit aja," Juan berjalan menghampiri Dea lantas merangkul pundak wanita itu.
"By the way, kalian udah saling kenal?" tanya Juan kemudian.
Ines memalingkan wajahnya, sesekali ia menunduk mencoba menyembunyikan air mata yang dengan lancang mengucur begitu saja.
"Eee... iya, Mas. Tapi--"
"Uhm, maaf memotong, dokter. Saya izin pulang dulu, ya? Juan, makasih ya, aku pulang duluan. Permisi."
Wanita model itu melenggang meninggalkan kedua sejoli yang sama-sama bingung akan situasi ini.
****
Prakkk....
Brukkk...
Suara barang jatuh menggema di ruangan luas itu. Kamar si model CLOUDS MANAGEMENT itu kini bagaikan kapal pecah. Barang barang berjatuhan, berserakan, laksana tak pernah diurus dan disentuh dalam waktu yang lama.