Wanita itu hanya terkekeh sebagai jawaban. Juan masih menatap ke arah jendela samping di kantin tersebut. Sementara Ines menyadari adanya sosok pria yang ia kenal memasuki kantin yang sama dengannya. Pria yang kemarin habis cekcok hebat bersama Ines.
Arsaga Frezy.
Dua pasang mata itu bertemu. Se per sekian detik tapi menusuk. Tak bersuara tapi bising di kepala. Ada hal ganjal yang ingin diungkapkan tapi sama-sama tak bisa membuat sapaan. Saga berhenti di meja depannya, menatap Ines nanar dengan raut wajah sulit diartikan.
Pria itu melirik di sebelah Ines. Juan ada di sana dengan posisi menyamping sehingga tak melihat Saga. Tatapannya kembali lagi ke Ines, lantas memutuskan kontak lebih dulu dan berlalu.
Sikap Saga itu betul-betul menusuk hati Ines. Ia tersinggung, Saga pasti membencinya sekarang. Terbukti, jangankan menghampiri, menyapa pun tak lagi Saga lakukan seperti biasanya.