Setuju. Aku oke aja. Bahkan dari dulu aku udah memintamu untuk menerima Mas Saga dengan segera, kan? Nggak ada hal yang perlu kamu pertimbangkan lagi, Mbak. Semakin lama kamu berpikir, semakin campur aduk perasaan kamu bahkan bisa semakin lama saat menentukan juga. Dan tentunya kamu harus tau bahwa nggak semua orang mau mendedikasikan seumur hidupnya hanya untuk hal yang sia-sia. Yaitu menunggu seseorang untuk mencintainya sementara di luaran sana masih banyak orang lain yang mengantre untuk mendapatkannya."
Ditampar lagi. Ines akui Disha memang jago dalam hal ini.
Ia memilih tak menyahut dan menunggu sang asisten melanjutkan kalimatnya.
Ines meneguk ludahnya. Semua yang Disha katakan benar. Tak ada yang salah satu kata pun. Kalau ditelaah lagi, memang sempurna sekali pria itu. Dan pria sesempurna Saga mencintainya yang banyak kekurangan ini.