Wajah Saga semakin mendekat hidung pria itu bahkan sudah semakin tak terlihat oleh mata Ines saking dekatnya dan hendak menyentuh hidung panjang miliknya pula.
Ines merasakan satu hal yang berbeda. Ia sudah lama tak sedekat ini dengan Saga semenjak keduanya memutuskan untuk resign dan tidak lagi beradu pandang dalam satu sesi pemotretan.
"Ka... Kamu ngapain? Jangan berani main macam macam, ya?!" ujar Ines takut. Ia Bahkan tak berani mengucapkan kalimatnya dengan mulut lebar.
Ya bisa berabe nanti tiba-tiba Saga malah mengambil kesempatan.
Hanya menggigit bibir bawahnya saja. Tapi akibat perbuatannya itu, Saga malah merasa ditantang oleh wanita ini.
Ah, shit! Seperti Ines salah karena Sudah menjadikan bibir sebagai pelampiasan gugupnya.
"Kamu udah berani, ya sekarang sama aku. Udah bisa jawab gombal, nggam kayak dulu lagi. Diajarin siapa sih, hm?"
"Apa sih?! Lepasin, Ga! Jangan kayak gini, ah! Kita lagi di dalam mobil, loh. Ada sopir kamu juga?"