Ines menurut sebab ia memang merasakan tangannya tak sekencang tadi. Ia buka kelopak matanya perlahan, sedikit demi sedikit. Tak lama ia tutup lagi erat.
Shit! Ternyata benar dugaannya. Dada bidang yang ditumbuhi bulu halus itu ada di depan mata!
Hal itu sontak mengundang gelak tawa Saga. "Haha, kenapa ditutup lagi? Udah benar kamu buka aja. Sedikit dulu nggak masalah."
Tapi aku yang masalah, bodoh! Pekik Ines dalam batin.
Wanita itu menghela napas kasar. Akhirnya ia turuti juga kemauan Saga. Ines betul-betul membuka matanya meski sedikit ia picingkan untuk mentralkan cahaya yang masuk.
Setelahnya ia segera memalingkan muka. Tak mau berhadapan dengan sesuatu di depannya yang... ah sudahlah.
Tanpa di duga, Saga melepas cekalan tangannya dan berpindah mengapit kepala Ines untuk menghadapnya.
Pria itu tak tahan. Saga benar-benar merealisasikan omongannya.