"Mama tak minta apapun, Sayang. Kamu sudah seperti putri Mama sendiri. Oleh karenanya Mama ingin sekali, mengikat kamu dengan bergabung bersama keluarga Mama secara sah. Yaitu dengan menerima putra Mama. Soal masa lalu Saga, tak perlu kamu pusingkan."
Ines mengurai pelukannya. "Tapi, bagaimana dengan Clara yang katanya cinta pertama? Sekarang saja mereka masih berhubungan meskipun Saga bilang hanya rekan bisnis."
"Itu bukan masalah," kata Sarah lalu melanjutkan.
"Prolog dan epilog sebuah cerita tak harus berakhir dengan tokoh yang sama, kan?"
Ah, iya juga. Ines baru sadar sekarang. Dulu ia sering kali menasehati Disha dengan kata-kata bijak alias quotes yang sering ia pelajari dari cuplikan buku novel. Sekarang ia sendiri yang gagal menerapkan quotes itu untuk kisahnya sendiri.
Well, seseorang suka tiba-tiba lupa akan kata-kata bijak yang ia punya kalau menyangkut kisah pribadi.