"Apa sih? Jangan bahas hal-hal yang masih jauh jangkauannya!"
Yah, Saga kecewa.
Padahal ia merasa bahwa hubungan mereka sudah hampir mendekati jangkauan itu. Apakah ini lampu merah lagi? Oh- atau cuma lampu kuning?
Saga memasang muka cemberut. "Aku pikir dengan kedekatan kita selama ini bisa membuat kita menjadi lebih dekat menuju ke arah sana. Ternyata menurut kamu masih jauh, ya?"
Meski tak melihat raut wajah pria di belakangnya, Ines tau bahwa wajah Saga pasti masam. Bukannya merasa bersalah, ia malah terkikik.
"Ya memang menuju ke sana, cuma menurut aku kedekatan kita kemarin hingga sekarang itu masih butuh proses panjang. Aku juga nggak tahu akan berakhir sama siapa. Pun begitu dengan kamu, kan?"
"Ah, kalau aku udah tahu akan berakhir dengan siapa," jawab Saga mantap.
"Siapa?"
"Yang nanya."
"Saga serius dong. Aku tanya sungguhan ini."
"Aku juga jawab serius loh, Sweetie."
Argh, pengin Ines pukul jidat pria itu pakai spatula.