"Aku adalah wanita yang tidak baik sebetulnya, Ga. Aku udah membiarkan orang kayak kamu pergi gitu aja, padahal sebenarnya kamulah orang yang aku butuhkan di dunia ini."
Saga tertegun mendengar pernyataan yang keluar dari mulut wanitanya. Ini kalimat tak terduga, tak pernah ada dalam bayangannya. Kalimat yang amat ingin ia dengar dari dulu, ternyata begitu indah masuk ke telinga.
Ah, bolehkah ia menyebut Ines sebagai wanitanya? Ia ingin sekali memiliki wanita ini seutuhnya, seumur hidupnya.
"Dan aku terlalu tolol serta terlalu naif untuk mengakui hal itu. Aku nggak tahu kebaikan apa yang udah aku perbuat sampai-sampai Tuhan masih mengasihi aku dengan mengirimkan orang kayak kamu yang mau menerima keadaanku yang cacat ini," sambung Ines.