Jujur, Juan tak lagi bahagia saat ini.
Ia tak bisa merasakan bagaimana rasanya hidup yang benar-benar hidup. Ia bagai raga tanpa nyawa yang kalau disuruh makan, ya makan. Kalau disuruh minum, ya minum. Kalau tidak disuruh, ya ia diam.
Oh- betapa mirisnya hidup pria itu sekarang. Sangat serasi dengan Ines yang juga tengah meratapi nasib sama namun dalam pemahaman yang berbeda.
Kadang Juan sering bertanya pada semesta. Kenapa ia dan Ines tak diizinkan untuk bersama? Kenapa harus ada halang rintang yang membuat keduanya mau tak mau mengakhiri kisah?
Mungkin memang hanya bertahan 2 bulan saja kisah itu. Tapi Juan bahagia meski bagai satu kedipan mata. Maka wajar bila saat mereka berpisah lalu berjarak, Juan terpukul atas keputusan yang ia ambil sendiri.
Bahkan hubungannya dengan Ines yang terhitung singkat itu tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kisahnya bersama Dea.
Haha, lama tapi tak ada rasa. Ya namanya juga terpaksa.