"Udah, Rei. Aku tau kemana arah pembicaraan kamu ini. Jangan dilanjutkan, aku lagi good mood. Nggak suka aja kalau kamu ungkit-ungkit yang udah berlalu. Sekarang saatnya masing-masing dari aku maupun dia, membuka lembaran baru untuk kisah yang baru."
Untuk apa juga memikirkan apa yang sudah hilang? Toh tidak akan mengubah keadaan bahwa masing-masing dari mereka sudah tiada ikatan.
Sang pebisnis yang hobi berselancar itu tertawa. Ia lantas melenggang pergi, izin hendak ke toilet katanya. Hanya tinggal segelintir orang saja yang masih mengantri untuk meminta tanda tangan Ines pada buku novel.
"Jadi, MAKE ME YOURS ini murni karangan kamu, ya? Sepertinya kemarin ada yang bilang padaku bahwa novel pertamanya ini based on true story," ucap seorang pengunjung yang saat ini bukunya tengah ditandatangani Ines.
Deg!
