Reinal menyugar rambutnya frustasi. Oh my God! Harus bagaimana lagi ia memberi tahu Ines tentang kebenaran yang sesungguhnya?
"Boleh aku berkata jujur?"
"Memangnya dari tadi kamu bicara bohong?"
Nah kan, pedas lagi. Sudah dipastikan bahwa Disha meracuni wanita cantik ini dengan kata-kata pedas dan menusuk hati.
"Bukan begitu. Kali ini aku akan memberikan penjelasan dan alasan kenapa aku pergi, kenapa aku bohong, siapa wanita yang kamu lihat jalan sama aku, dan segalanya yang akan bermuara pada pertemuan kita di makam tadi."
Ines dengan seksama mendengarkan meski sedikit tak percaya karena mengira Reinal akan membual lagi. Namun sejujurnya dia penasaran juga apa kiranya yang akan dilontarkan pria ini?
"Bilang aja, kenapa?"
Reinal meneguk ludahnya, mempersiapkan diri, Imerancang kata meminimalisir hal-hal yang mungkin saja bisa memicu kemarahan Ines.
