"Kamu nyusul aku? Kan udah aku bilang, tunggu di rumah sakit aja," Juan berjalan menghampiri Dea lantas merangkul pundak wanita itu. Ia berusaha profesional di depan si dokter guna memperkuat kebohongannya di mata Ines.
Haha, memang manipulator ulung. Bisa dengan mudah pria itu menguasai keadaan.
"By the way, kalian udah saling kenal?" tanya Juan kemudian.
Jangan! Jangan keluarkan air mata kamu, Nes! Kamu tidak pantas menangisi lelaki tak setia dan pembohong sepertiku ini. Batin Juan sendu melihat wanita yang ia cintai menunduk, berusaha menyembunyikan air mata yang ada.
"Eee... iya, Mas. Tapi--"
"Uhm, maaf memotong, dokter. Saya izin pulang dulu, ya? Juan, makasih ya, aku pulang duluan. Permisi."
Wanita model itu melenggang meninggalkan kedua sejoli yang sama-sama bingung akan situasi ini.
Bedanya, Dea bingung dengan hubungan kedua sejoli itu, dan Juan bingung dengan respon Ines yang sepertinya tanda tanda mental down.