"Plak!" satu tamparan keras mengenai pipi Juan. Kepalanya miring ke kanan lantas mengusap bekas tamparan yang ia yakin sudah memerah saat ini.
Matanya terpejam sejenak. Berusaha menikmati rasa perih di pipinya. Ia berusaha untuk menerima semua amukan dari wanita yang kini tengah menangis di hadapannya, karena ulahnya.
Ines Alve, kekasih Juan. Atau mungkin sebentar lagi akan menjadi mantan kekasihnya.
"Kamu keterlaluan! Kamu mempermainkan aku selama ini, Juan! Apa alasan kamu melakukan ini, hah?!" tanya si model dengan mata memerah dan wajah berapi-api seakan siap memangsa Juan hidup-hidup.
Juan meneguk ludahnya kasar. "Nes, maaf. Aku nggak bermaksud buat mempermainkan kamu. Cuma aku berusaha menghilang dari Dea aja, Nes."