"Mas tenang dulu, dengarkan aku," Disha turut berdiri dan menahan amarah Saga. "Aku jamin ini bakal menjadi pertimbangan kamu kalo kamu mau mendengarkan aku. Bisa dibilang ini adalah hal yang menguntungkan buat kamu ke depannya."
Saga berdiri angkuh, masih enggan duduk di kursi semula. "Tak ada hal menguntungkan apapun bila menyangkut hubungan antara bosmu dengan si fotografer itu."
"Mas, please. Aku mohon sekali ini aja dengarkan aku, Mas. Percaya sama aku bahwa berita yang akan aku bawakan tentang Mbak Ines dan Mas Juan kali ini akan menjadi hal yang mungkin bakal kamu syukuri nantinya, Mas. Tolong... duduk dan dengarkan aku baik-baik," Disha memohon dengan sangat seraya menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.
Si model itu mendengus kasar. Ia akhirnya memilih duduk, mencoba mendengarkan Disha meski hatinya dongkol.