Ines tetap melangkah setapak demi setapak bebatuan yang ia pijak. Kendati mengekori Juan, ia masih tak menemukan jawaban atas kebingungannya menebak tujuan pria itu membawanya ke mari. Berjalan di atas jalan sempit dengan sedikit lumpur, dengan sisi kiri dan kanan penuh padi subur.
Ya, Juan mengajak Ines ke sawah di tengah terik mentari yang menyengat ini. Meski sempat protes, tapi Ines tetap saja mengikuti Juan yang berjalan penuh semangat di depan sana.
Apa-apaan coba maksudnya mengajak Ines ke tengah sawah? Apa ini yang Juan maksud dengan surprise? Mereka menempuh perjalanan jauh dari tengah kota hingga ujung desa hanya untuk ke ladang beras ini?
Oh, tell me is it worth it, dude?!
"Ini kapan sampainya sih? Juan!" ini adalah kalimat entah ke berapa kalinya yang Ines lontarkan untuk pria itu. Si cantik ini sudah capek duduk di atas motor dengan pinggul ke atas, lalu disuruh berjalan menyusuri jalan sempit diantara sawah-sawah yang tampaknya sebentar lagi siap panen.