Naraya menatap dirinya di pantulan cermin. Dia sudah siap dengan gaun simpel berwarna krem dan wajah yang sudah dirias tipis. Rambutnya juga ia tata dengan rapi, semakin menambah kesan elegan dan anggun padanya.
Acara makan malamnya malam ini, di rumah Renata. Sakha bilang makan malam ini bersifat formal, mungkin saja mereka akan malam dengan garpu dan pisau untuk memotong daging Wagyu yang terhidang di atas meja. Ini mungkin loh ya, karena entah kenapa Naraya berpikir akan seperti itu.
Perempuan itu menyentuh dadanya, gila dia sangat berdebar. Seperti apakah Renata? Apa dia akan menerima Naraya dengan baik? Apa yang Renata pikirkan terhadap Naraya? Banyak pertanyaan yang garis besarnya itu berseliweran di kepala Naraya.
Tok! Tok!
"Naraya?"
Naraya menoleh ke arah pintu yang masih tertutup. Itu Sakha yang memanggilnya. "Ya? Masuk aja."