[Masa SMA Naraya]
"Tolong!"
Naraya terus memukul pintu yang tengah menjadi sandarannya itu berulang kali dengan lesu. Naraya lelah, dia ingin tidur, dia juga lapar. Tapi kenapa malah terkunci di sini?
"Udahlah, Aya!" Malik mengerang kesal. Kening pria itu berkerut samar. "Tunggu aja nanti jam pulang. Satpam pasti lewat sini."
"Kalau nggak lewat sini, gimana? Gue mau pulang! Ada banyak yang harus gue urus." Dan lagipula bisa-bisanya Malik ingin tidur di saat-saat yang seperti ini. Mereka sedang berada di situasi yang tidak seharusnya Malik bisa santai seperti ini. "Jangan tidur dong, Mal! Bantuin gue mikirin cara biar bisa keluar dari gudang ini!"
Malik yang sedikit lagi menyentuh lautan alam mimpi langsung terjaga berkat teriakan Naraya. Pria itu menatap Naraya kesal dan mengambil ponselnya. "Hape gue nggak ada kuota sama pulsa, emangnya kita bisa apa? Nelpon 911 kayak di luar negeri? Di Indonesia nggak ada 911! Dan kalau pun ada, pulsa gue yang nggak ada!"