Fauzan ada di depan kos Nadia. Di sana, ia sedang duduk di atas motornya yang sedang terparkir. Ia hanya menempelkan sebagian tubuhnya di samping motornya. Kemudian, ia sedang hanya melihat ke arah jam tangannya.
Fauzan melihat jam tangannya sudah yang ke sepuluh kalinya. Di sana, ia menunggu dengan hati yang tidak tenang. Ia menggoyang-goyangkan kakinya selama menunggu.
Fauzan lalu merogoh ponsel yang ada di dalam sakunya. Di sana, layarnya nampak kosong. Sama sekali tidak ada panggilan atau pesan dari Nadia sama sekali. Fauzan lalu hanya bisa kembali memasukkan ponselnya ke dalam sakunya.
"Aku akan mengatakan semua alasannya padamu. Tapi tidak sekarang. Tidak untuk saat ini. Aku ingin kamu menemuiku besok, di depan kosku setelah pulang kerja. Jadi, sekarang tolong antarkan aku pulang. Karena percuma saja meski kamu bertanya apapun juga, aku tidak akan menjawabnya. Pasti akan menghabiskan waktumu."