Raniesha tentu saja kecewa. Bagaimana tidak? dia sudah menganggap hubungan mereka begitu serius. Belum lagi keluarga Wandi sudah mengetahuinya.
"Maaf, Ma." Hanya kata itu yang sanggup Fania katakan. Mau bagaimana lagi? Fania sendiri tidak menyangka atas apa yang baru saja dia dengar. Pikirnya, untuk kali ini, untuk sekali ini saja Fiona mau memberi toleransi dengan pacaran pura-pura walau untuk sesaat. Namun nyatanya, dia salah.
"Kamu seharusnya enggak perlu begitu, Fan."
"Fania hanya ingin memberi Mama agar sedikit lebih tenang, kok. Itu saja, sungguh."
"Fania, tapi tidak dengan cara seperti ini. Sekarang apa yang akan Mama katakan pada keluarga Wandi dan bagaimana jika dia juga sudah menyebarkannya pada tetangga kita? Keluarga kita pasti akan malu bukan main."
"Maaf, Ma." Lagi dan lagi kata itu lagi yang keluar dari mulutnya.
"Berhenti mengatakan maaf, Fan. Itu tidak akan menyelesaikan masalah." Nada intonasi Raniesha mulai judes.
"Iya, Ma, ma-af."
