Kiara diam ketika mendengar suara yang begitu dia hafal, apalagi pelukan tersebut mampu membuatnya tenang.
Dia berbalik dan membalas pelukan orang yang selalu ada untuknya, orang yang mampu membuatnya tersenyum dan tertawa. Orang yang menurut pandangan orang lain merupakan pria kaku.
Tangis Kiara pecah saat itu juga, dia tidak mau Chelsea mengabaikannya, tapi ini semua terjadi akibat dirinya yang tidak mau jujur terhadap Chelsea.
"Dia marah!" Kiara menangis dalam pelukan Jonathan.
Pria itu mengelus pelan punggung bergetar kekasihnya mencoba untuk membuat Kiara tenang, apalagi dia tahu bagaimana dekatnya hubungan Chelsea dan juga kekasihnya itu. Kiara bahkan sudah menganggap Chelsea seperti saudaranya sendiri.
"Tak apa, biarkan dia memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Jangan terlalu dipaksa! Nanti juga setelah kemarahannya hilang, Chelsea pasti akan kembali seperti biasa." Jonathan mengurai pelukannya dan mengusap air mata Kiara.
