Nayla menarik tangan adiknya karena sejak tadi Rangga tidak bereaksi sama sekali, bahkan untuk sekedar mengangguk atau menggelengkan kepalanya pun tidak pemuda itu lakukan sehingga membuat Nayla merasa gemas sendiri.
"Ayo ikut saja! Lagi pula pasti ayah merasa senang kedatangan dirimu." Nayla menyeret tangan adiknya tanpa persetujuan Rangga yang hendak menolaknya sehingga membuat pemuda itu mau tidak mau mengikuti Nayla meskipun diiringi dengan banyak tatapan aneh yang Rangga dapatkan.
'Kenapa mereka semua melihatku seperti itu, apa ada yang salah denganku? Kenapa para pegawai di sini itu terlihat aneh?' rangka bermonolog dalam hatinya karena merasa tidak nyaman dan benar-benar isi dengan tatapan para pegawai ayahnya.