Nayla bangun dan mendapati jika dirinya berada di kamar pribadinya, padahal Nayla yakin jika kemarin dirinya tidur dipangkuan sang ayah. Apa Rafael yang memindahkannya?
Tidak ingin banyak bertanya karena jika bukan ayahnya lantas siapa lagi yang memindahkan dirinya? Gadis itu segera bersiap dan mengajak ayahnya untuk sarapan.
Rafael keluar bertepatan dengan Nayla yang hendak mengetuk pintu kamarnya.
"Ayo sarapan, Nayla sudah menyiapkannya."
Rafael mengangguk lalu mengikuti langkah kaki putranya, dia merasa bahagia bisa kembali merasakan sarapan bersama dengan putrinya.
Rafael begitu lahap menyantap nasi goreng buatan Nayla, seolah itu adalah makanan paling enak yang pernah dirinya cicipi.
"Nay, jadi studi kamu gimana?" Rafael bertanya di sela-sela saealan mereka berdua.