Jikalau ada pelangi yang muncul di langit, maukah kau pergi melihatnya denganku? Meski nantinya aku akan hilang juga setelah pelangi itu memudar. Namun, bukankah setidaknya kita pernah saling menatap suatu keindahan bersama?
Lima hari berlalu, Nathan baru saja bangun dari komanya. Lagi-lagi dia melihat istrinya tidur lelap di samping ranjang matras rumah sakit tempatnya kini. Kepala Nathan terasa sangat berat, terasa pusing dan berputar-putar. Dia memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum akhirnya membangunkan Adelia.
Selepas tiga puluh menit, barulah Nathan memposisikan dirinya untuk duduk. Meskipun dengan nafas yang terengah-engah dan badan yang terasa ngilu semua. Dia menggoyang-goyangkan bahu Adelia dengan lembut.