Marissa tidak bisa menerima kenyataan, dirinya mengamuk mencoba untuk melepaskan selang infus yang menancap di tangannya, dia hendak turun ketika Chika menahannya tapi wanita itu terus berontak meminta untuk dilepaskan.
"Lepaskan aku! Aku ingin melihat anakku!" teriak Marissa sambil berontak menggeliat dalam pelukan temannya.
Chika hanya menangis melihat Marissa yang begitu terpukul menerima kenyataan yang begitu pahit. Entah seperti apa perasaan Marissa sementara dirinya juga ikut bersedih akan kehilangan bayi Marissa.
"Aku mohon tenanglah! Jangan seperti ini," lirih Chika ketika tubuhnya terus-menerus mencoba menahan Marissa.
"Anakku!" teriak Marissa sebelum kemudian wanita itu duduk dan menangis di bawah ranjang pesakitannya.