Nathan meregangkan setiap otot tubuhnya yang terasa kaku, setelah pulang dari makan siang tadi dirinya kembali mengerjakan setiap lembar berkas yang butuh bubuhan tanda tangannya.
Memeriksa jika tejadi kesalahan di berkas yang siap dirinya berikan tanda tangan.
Dering ponselnya mengalihkan atensi Nathan yang kini tengah menyandarkan punggungnya di meja kerja, senyum terbit ketika melihat siapa yang menghubunginya.
Dengan penuh semangat serta senyum yang merekah di wajahnya Nathan mengangkat telepon dari sang istri tercinta, Adelia Anjani.
"Iya Sayang, ada apa?" Nathan langsung bertanya ketika ponselnya baru saja menempel di telinganya.
"Aku mau makan mie ayam," rengek Adelia dari seberang telepon.
Nathan terkekeh geli mendengar keinginan istrinya, tidak pernah sekalipun Adelia bersikap manja seperti saat ini, wanita itu merupakan tipikal wanita mandiri hingga sikapnya itulah yang membuat Nathan jatuh cinta berkali-kali pada istrinya.