Alex menunjukkan sebuah rumah besar berlantai dua dengan teras sampul yang terletak di pinggir jalan, memberi tahu Aku bahwa di sanalah orang tuanya tinggal. Saat kami terus mengemudi, kami melewati lumbung yang berbeda, dan dia menjelaskan tujuan masing-masing lumbung. Beberapa menyimpan pakan ekstra untuk hewan sementara yang lain menyimpan peralatan. Satu jam berlalu sebelum kami tiba di fasilitas pelatihan yang dijalankan oleh Jackson dan Kiera.
Ketika Alex parkir, dia berbalik dan menatapku. "Jackson terkenal iseng. Anggap dirimu sudah diperingatkan."
Aku tersenyum. "Terimakasih atas peringatannya. Setidaknya itu akan membuat hari-hari tetap menarik."
"Katakan itu sekarang," kata Alex saat kami masuk ke dalam menuju kantor, tempat Kiera duduk di belakang meja kayu ek besar dengan buku jadwal terbuka. Begitu matanya bertemu denganku, dia menyeringai.
"Ya Tuhan, aku sangat senang kamu akhirnya ada di sini."