Casey sedikit terkejut ketika Luke mencium bibirnya tanpa aba-aba. Namun, perlahan Casey pun menikmati dan membalas ciuman tersebut. Harum tubuh Luke, meskipun pria itu memakai sabun dan shampoo miliknya, tetap saja Luke sangat maskulin dan selalu membuatnya semakin jatuh cinta. Casey melingkarkan kedua lengannya di leher Luke, menekan tengkuk pria itu agar memperdalam ciumannya.
Salahkan Luke, karena pria itu Casey menjadi terpancing.
"Bibirmu sangat manis, apa karena pelembab itu?" tanya Luke menyentuh bibir Casey yang kini basah karenanya.
"Mu–mungkin?"
Luke tersenyum lantas mencium sekilas lagi. "Aku suka."
Rasanya jantung Casey seperti ingin meledak. Ia memeluk Luke untuk menyembunyikan wajahnya yang sangat merah. Dan dengan usil ia menggigit leher sang kekasih.
"Ah ... apa yang kau lakukan, hm?"
"Hanya menggigitnya," jawab Casey seraya tersenyum lebar tanpa dosa.