"Mau menginap di sini?" tanya Luke mengelus surai hitam sang kekasih yang tertidur di pahanya.
"Eh? Jangan bercanda, Luke. Yang lain pasti akan berpikir yang tidak-tidak," tolak Casey cepat, ia mencoba untuk bangun dari baringannya tetapi Luke menahan gadis itu agar kembali tidur di pahanya.
"Kenapa kau peduli sekali dengan omongan orang, sih?" cibir Luke.
"Tentu saja! Sekarang aku ada di kamarmu saja, mereka sudah berpikir sangat jauh."
"Begitu, ya?"
"Mu—mungkin ...."
Luke mencebik kesal, padahal ia hanya ingin menghabiskan waktu seharian dengan Casey. Karena hanya di kamar lah ia bebas melakukan apa pun tetapi sepertinya Casey tidak berpikiran yang sama dengannya.
Casey melihat ekspresi wajah Luke nampak tak senang pun kembali mencoba bangun tetapi lagi-lagi ditahan oleh pria itu.
"A—aku ingin bangun!" protes Casey.
"Mau ke mana, sih? Tetap begini," larang Luke kesal tetap tidak membiarkan Casey bangun.
