"Kita harus melarikan diri dari sini," ujar Luke berbisik pelan.
"Huh? Bagaimana caranya? Pintu dan gerbang dikunci oleh Robert," ujar Gabriel heran.
"Aku tahu, besok kita akan merencanakannya dengan yang lain." Luke terlihat sangat meyakinkan, seolah telah menyiapkan banyak rencana agar mereka berhasil melarikan diri dari siksaan Robert.
"Apa kau yakin, Kak? Selama ini kita sudah melakukan berbagai cara–"
"Percaya padaku, intinya kita harus pergi dari sini," potong Luke sangat serius terlihat dari sorot matanya yang kembali semangat. Gabriel terperangah, rasa kantuknya yang tadi masih menyerangnya itu telah hilang.