Delfiz dan Eliz benar-benar datang ke mansion keluarga Wilson. Casey berkali-kali bercermin untuk memastikan penampilannya, ia berjalan ke sana ke mari karena begitu gugup. Teman-teman pelayannya terus menyemangati dan menghibur Casey agar dapat lebih tenang.
"Gwen," panggil Eric membuat Casey sontak terkejut. Ia menoleh pada sang kekasih dengan gerakan patah-patah. Wajahnya begitu pucat, Eric menjadi cemas dengan kondisi gadis itu.
Eric berjalan menghampiri Casey, ia memegang kedua pipi kekasihnya. "Tidak ada yang perlu kau takutkan, Gwen. Tenang, aku ada di sampingmu," ujar Eric mencoba menenangkan. Tatapannya begitu lembut dan perlahan membuat Casey sedikit melunak dan kembali tenang. Eric mengecup puncak kepala gadis itu lalu mengelusnya. "Sudah, ya?"
Casey mengangguk pelan, ia menarik napas panjang lalu diembusnya. Eric menggenggam tangan gadis itu menuju pintu masuk mansion. Menunggu kedatangan Delfiz dan Eliz.