Esoknya, Eric pergi ke kampus untuk menjalani beberapa tes agar membuktikan jika dirinya negatif obat-obatan terlarang. Sampai hari ini, hubungannya dengan Noel dan yang lain masihlah renggang. Mereka sama sekali tidak bertegur sapa, Eric pun melewatkan sarapan pagi karena tidak mau bertemu dengan mereka.
Dia sadar, sudah mengatakan hal-hal yang terlalu jahat dan kelewatan. Eric memang jika sudah terlanjur putus asa dan emosinya meledak, dia benar-benar dapat berbicara yang tak semestinya. Ada rasa bersalah di dalam benaknya, apalagi pada sang adik. Kemarin, dia terlalu menyudutkan Gabriel dengan ucapan yang menyakitkan dan tak berdasar. Eric menghela napasnya berat, ia memandang bangunan-bangunan kampus yang akan ia rindukan selama beberapa hari. "Padahal aku sangat berusaha keras agar bisa kuliah di sini," gumam pria itu seraya memarkirkan mobil di tempat parkir.