"Gwen, bisakah kau bangunkan tuan Eric?" pinta Asylin saat mereka sedang mempersiapkan sarapan. Casey meletakkan piring ke atas meja, kedua alisnya terangkat.
"Tuan Eric belum bangun?" tanya Casey sedikit tak menyangka.
"Belum. Tolong bangunkan, ya."
Casey mengangguk dan segera berjalan menuju kamar Eric. Ia pikir pria itu sudah siap karena memang akhir-akhir ini Eric selalu bangun sangat pagi. Casey mengetuk pintu dan memanggil tuannya itu tetapi tak ada jawaban dan akhirnya ia memasuki kamar tersebut.
"Eric?" panggil Casey, ia tidak bisa melihat apapun karena kamar masih sangat gelap. Dan saat ia menyalakan kamar itu, Eric masih tertidur di ranjangnya. Casey menjadi panik, karena jika Eric belum siap, ia akan telat ke kampus. Casey menghampiri kekasihnya itu. "Eric, bangunlah. Kau akan telat," ujar Casey seraya menggoyangkan bahu pria itu.