Sebelum kejadian hari itu ...
Casey baru saja selesai mandi dan mengeringkan rambutnya. Ponselnya berbunyi, ia mengerutkan dahi ketika melihat Alan yang menghubunginya. Tanpa ragu Casey mengangkat panggilan itu.
"Alan, ada apa?" tanyanya seraya duduk di ranjang.
[Aku ingin bertemu denganmu]
Seketika tubuh Casey membeku setelah mendengar perkataan pria kacamata itu. Apa ini? Kenapa tiba-tiba Alan ingin bertemu dengannya di malam hari? Kenapa nada bicaranya begitu serius? Mendadak Casey menjadi terlalu percaya diri.
[Hei, kau dengar aku tidak?]
Casey mengerjap, membuyarkan lamunannya. "Ya, ya! Kenapa?" Ia mendengar suara decakan dari seberang telepon.
[Kau tidak dengar, ya. Di mana rumahmu? Ayo ketemu]
"U-untuk apa?" tanya Casey sedikit gugup. Entah kenapa dirinya jadi terlihat bodoh.
[Ada yang mau kuberikan padamu. Cepat, aku tidak peduli kau satu rumah dengan senior Eric]
"E-eh, tapi aku takut ... memang tak bisa besok saja?"
