Casey menatap layar ponselnya dengan kasar. Erica terus mengirim pesan dan menghubunginya. Ia tahu gadis itu pasti berniat pamer padanya. Casey bisa saja menemuinya, tetapi dengan wajah seperti sekarang ia sama sekali tidak bisa. Casey tidak mau terlihat semakin payah, Erica pasti mengira jika mata sembabnya ini karena menangis akibat patah hati. Meskipun sepenuhnya benar.
"Kau mau sampai kapan di sini? Memangnya tidak ada kelas?" tanya Alan. Pria itu sudah tak tahan berada di sana. Ya, Casey dan Alan masih bertahan di gedung belakang kampus.
"Aku tidak peduli. Mataku harus kembali seperti semula baru aku bisa menghadap dunia," jawab Casey. Saat ini dia sedang menempelkan kedua sendok pada mata sembabnya. Sebelumnya Casey mencari informasi bagaimana agar bisa cepat mereda di internet. Lalu ia menyuruh Alan untuk meminjam sendok di kantin. Awalnya pria itu menolak mentah-mentah, tetapi setelah berdebat panjang, akhirnya ia mengalah.