"Gabriel?"
Gabriel yang tengah berbincang dengan Luke, Arnold, Leo, dan Casey pun menoleh pada seseorang yang baru saja memanggilnya. Tidak hanya dirinya, tentu empat orang lainnya pun melakukan hal yang sama.
"Ya?" sahut Gabriel tersenyum canggung. Ia merasa tidak mengenal pria yang tiba-tiba menghampiri dan memanggil namanya. Pria itu memakai topi yang membuat wajahnya tidak begitu terlihat jelas dan sepertinya berusia sekitar 50an.
Pria paruh baya itu mendongak, senyumnya semakin mengembang dengan lebar. Gabriel terkejut ketika pria itu memegang kedua tangannya. "Kau benar-benar Gabriel!"
"A—anda siapa?"
"Maaf, tolong jangan sembarangan menyentuh adikku," sela Luke tegas seraya melepas tangan pria itu dari adiknya.
Pria itu beralih pada Luke, senyum yang lebih tepat dikatakan seringai itu tidak luntur dari wajah keriputnya. Luke menautkan alisnya heran, ada apa dengan pria ini?
"Kalian tidak mengingatku?"
Deg!