"Ke—kenapa kau ada di sini?"
"Aku yang memberitahu Alan jika kau menemaniku ke sini," sahut Casey. Ia juga sebenarnya tidak menyangka jika Alan sudah sampai dan mendengar semua yang dibicarakan.
Alan berjalan mendekati Erica sampai tepat berada di hadapan wanita itu. "Bisa kau katakan lagi?" tanya Alan begitu serius. Wajah Erica masih memerah, ia memalingkan wajahnya ke samping tak kuasa membalas tatapan pria berkacamata itu. "Erica, kenapa kau menyembunyikan semua ini sendirian ...." Alan memegang kedua tangan Erica dan mengelus punggung tangannya dengan lembut.
Casey bangun dari duduknya, ia lebih baik pergi agar mereka berdua bisa menyelesaikan urusannya dengan baik. "Aku pamit, ya."
"E—eh?! Jangan, aku tidak enak. Aku juga—"
Casey menepuk pundak Erica, melayangkan senyum manis agar wanita bersurai biru laut itu tidak khawatir atau merasa tidak enak. "Aku tidak sabar dengan hubungan baru kalian. Jadi tolong manfaatkan kesempatan bicara ini sebaik mungkin, okay?"