Pagi harinya, Casey bangun lebih awal dari Eric. Ia tersenyum seraya mencium sekilas pipi pria itu yang masih tertidur nyenyak. Casey beringsut turun dari ranjang untuk mandi pagi dan berjalan menuju dapur berniat membuatkan sarapan untuk dirinya dan sang kekasih. Ia menerka-nerka di mana letak dapur di rumah itu, sampai akhirnya ia menemukannya.
Casey membuka kulkas, lemari dan tempat persediaan yang bisa menjadi bahan makanan. Namun, tidak banyak yang tersedia dan dengan terpaksa Casey menyiapkan sarapan dengan bahan seadanya. Ia hanya membuatkan telur mata sapi, sosis panggang, kopi dan susu putih hangat. Mungkin karena belum sepenuhnya ditempati, Eric sengaja tidak banyak mengisi makanan yang sudah pasti mudah kadaluwarsa.
