Casey menutup mulutnya agar tak bersuara, ia berusaha berjalan pelan dan hati-hati menghiraukan rasa sakit yang ada di bokongnya. Akhirnya ia bisa melarikan diri tanpa diketahui Ian dan Kenny. Mungkin saja kedua pria itu mencari keberadaan suara yang ia hasilkan tetapi sekarang Casey aman. Gadis itu terengah-engah karena berlari kencang dengan kaki yang sedikit pincang sampai ia menabrak sesuatu dan hampir membuat ia terjungkal ke belakang untuk kedua kalinya jika tidak ada yang menahan tangannya. Hanya sebentar, Casey sudah lumayan berkeringat karena dicampur rasa takut dan panik.
"Hei, kau kenapa?"
Napas Casey masih memburu, ia menepuk bahu sosok itu beberapa kali membuat orang itu tak mengerti. "Pinjam jaketmu."
"Hah?"
"Ayo cepat, Alan!"
Meskipun masih tidak mengerti, Alan dengan segera melepaskan jaketnya dan memberikan pada gadis bar-bar itu. Casey langsung memakainya, ia menarik napas panjang dan mengembuskannya. "Nyawaku hampir terancam tadi," ujar Casey.
