Hosh...
Hosh..
Hosh...
Danise bersembunyi di balik tembok pembatas dalam sebuah gedung terbengkalai . Dengan sebuah senapan panjang jenis M16 Riffle di tangan nya . Ia mulai mengatur nafas nya .
Terdengar suara tembakan yang cukup kacau disana . Danise sedikit mengintip , dari balik tembok . Tampak ada beberapa pria yang jadi target nya tengah berjalan mencari mangsa .
Dengan sigap Gadis berusia 19 tahun itu berbalik , membidik dan mulai menghujani mereka dengan tembakan .
Bukan sebuah tembakan yang sia - sia . setiap peluru mengenai tepat pada sararan target nya . Ia menembak sambil berjalan kesamping dan menghitung target nya yang tumbang .
DOORR... ''Satu ! "
DOOORRR ... " Dua ! "
DOORR... " Tiga ! "
DOORR... "Empat ! "
DOOORRR... " Lima ! "
Danise tersenyum puas . Kembali ia bersembunyi di balik tembok pilar penyangga . Mengisi ulang peluru pada senapan Riffle nya dengan gerakan cepat . Dan kembali ia menoleh mencari target nya .
Kosong .
Danise mulai berjalan kedepan . Matanya berkeliling dengan tangan yang sigap memegang senapan Riffle nya . Dari belakang seorang pria hendak menyergap nya , Mencoba memukul pundak , Namun dengan sigap Danise menghindar , senapan Riffle nya terlontar . Pria itu mendekat hendak menyerangnya lagi , Danise meraih belati di betis kiri nya dan langsung menghujam tubuh pria yang mendekat kearah nya . Pria itu tmbang , Dan Danise berdiri tepat didepan nya .
Tanpa ia sadari , gerakan nya terpantau melalui CCTV yang terhubung pada layar di depan seorang pria tegas berbadan tegap . Pria itu berusia skitar 40 tahunan .
" Siapa dia ?! Gadis itu terlihat menonjol . " Suara pria berahang kuat itu.
" Dia adalah salah satu rekrutan baru yang ditugaskan hari ini . " Ucap anak buah nya yang duduk didepan layar , " Kami tau dia memiliki kemampuan , tapi kami tidak menyangka dia sehebat itu . Hanya dia yang bertahan hingga detik ini . "
Pria berusia 40 tahunan itu menatap pada layar . Yang masih menampakan Gadis berusia 19 tahun itu beraksi .
" Bawa dia kehadapan ku ! Aku mau dia menjadi salah satu pengawal pribadiku . " titah nya tegas .
" Dan bawakan aku informasi tentang nya ! " lanjut pria itu sambil berjalan keluar ruang pengintaian .
" Baik Tuan Logam . "
▪▪▪▪
Logam berjalan menyusuri mansion nya , di beberapa sudut anak buahnya berjaga . disetiap sudut mansion itu pun terpasang CCTV .
Pria itu berjalan menuju kamar nya . Ia menuangkan miras dalam gelas berisi es batu . Lalu meminum nya . Ia menatap pada bingkaian foto besar yang tergantung di dinding kamar nya . Sebuah foto keluarga .
Dia , Istri cantik nya dan putri kecil nya Angle . Dimalam yang kelam itu ia kehilangan 2 orang tersayang nya sekaligus . Ketika ia sedang melakukan perjalanan bisnis nya , ia mendapat informasi bila mansion nya telah di serang .
Logam mencoba kembali sesegera mungkin , namun sayang , ia begitu terlambat . Mansion nya telah terbakar , berikut dengan istri dan putri kecil nya .
Air mata nya meluruh . Mengingat kembali kejadian yang memilukan itu.
Tok tok tok ..
Suara pintu kamar nya di ketuk . Logam mengusap matanya yang berair . Ia tak boleh terlihat lemah di depan anak buah nya .
" Masuk lah ! "
Seorang pemuda tampan berusia skitar 27th memasuki ruangan pribadi Tuan Logam . pemuda itu menunduk memberi salam .
" Anda memanggil saya Tuan Logam ?! " Ucap pemuda tampan itu .
" Elmo ! Berapa umur mu ?! "
" 27th Tuan Logam . "
Logam tersenyum .
" Jika putriku masih hidup , mungkin usianya sekarang 19 tahun . "
" Dia pasti menjadi seorang gadis yang cantik . " balas Elmo merespon ,
" Benar ! Seperti mama nya ! " logam menyetujui , Ia tersenyum dan menyesap kembali minuman nya .
" Apa kamu sudah punya pacar Elmo ?! "
" Belum tuan Logam . " jawab pria bernama Elmo itu .
" Kamu tampan . Putri ku pasti tergila gila pada mu jika dia masih hidup . " canda Logam di susul tawa nya yang menggelegar .
" Anda terlalu memuji Tuan . " Ucap Elmo merendah . Ia tau tuan nya itu butuh teman ngobrol .
Dia yang sudah pernah diselamatkan oleh Logam atas serangan pada keluarganya hingga mereka meninggal dan hanya menyisakan dia seorang , membuat nya setia pada tuan nya .
Elmo pun memiliki tujuan untuk membalas dendam pada klan yang membunuh keluarganya . Saat penyerangan itu , usia nya skitar 13 tahun . Ia menjadi pengikut Logam dan berlatih menjadi pria tangguh , disamping kemampuan nya sebagai seorang hacker yang memang turunan dari Ayah nya .
" Aku ingin kamu menjebol informasi tentang seseorang . " suara tegas Logam memberi perintah ,
" Aku harap dia bukan orang Xavy . Karena itu , kumpulkan semua informasi yang bisa kamu jangkau . "
" Baik Tuan . "
" Tidak ada orang yang memiliki kemampuan lebih baik dari mu di bidang ini , Elmo . "
Logam berjalan ke arah Elmo . dan menyerahkan gelas nya yang masih berisi minuman beralkohol berwarna oren itu . Elmo menerimanya .
" Minumlah ! " perintah Logam ,