Dalam sebuah ruangan , terlihat beberapa pria dengan setelan jas hitam nya dan seorang wanita dengan kemeja yang dipadukan dengan blazer hitam dan rok remple kotak-kotak selutut . Berdiri tegap , namun terlihat ada ketegangan diantara mereka .
Seorang pria berahang kuat , tampak berdiri didepan mereka , menatap pada kumpulan orang yang berjajar di depan nya. Wajah beberapa dari mereka terlihat lebam , seolah mereka baru saja mengalami pertarungan besar .
Pria itu menatap satu persatu wajah yang terlihat ketakutan itu . Kecuali satu orang wanita di ujung barisan . Dia terlihat tenang .
Danise , dialah satu satu nya wanita yang berada di barisan tersebut.
" Kita hampir saja mengalami kekalahan . Apa kalian tidak malu ?! Seorang Junior kalian menyapu bersih lokasi pertemuan itu . " suara bariton pria itu terdengar mengintimidasi .
Kumpulan pria yang berdiri didepan nya menunduk tanpa berani melihat apalagi menatap pria yang baru saja bicara itu .
Sebut saja Walley , salah satu orang kepercayaan Logam , tengah mendisiplinkan anak buah nya yang sebagian besar tumbang dalam misi terakhir mereka .
Walley menatap Danise ,
" Tuan Logam ingin bertemu dengan mu ! " ucap nya tegas ,
Danise berbalik menatap tajam pada Walley .
" Nick ! " Seru Walley memanggil salah satu orang nya yang berdiri berjaga tak jauh dari nya .
" Antar kan Danise ke ruangan Tuan Logam . " perintah nya .
" Baik ! "
Nick melangkah lebih dulu , dan Danise mengikutinya . Dalam perjalanan menuju ruangan Logam , Nick banyak berbicara .
" Kamu Danise bukan ?! Kamu sangat terkenal disini ! Kamu satu -satunya orang yang mendapat perhatian dari Tuan Logam . " Ucap nya meracau ,
" Tuan Logam pasti kagun padamu , kemampuan mu , kamu buktikan dalam pertarungan kemarin . Kami semua kaget , Kamu luar biasa Danise ! " puji Nick lagi .
Danise hanya tersenyum tipis . Dia yang paling tau seberapa keras usahanya , demi mendapat kepercayaan dan pengakuan dari Xavy untuk bisa menyusup ke sarang musuh terbesar . Kumpulan orang yang telah menyerang kediaman nya , dan menghabisi seluruh keluarganya .
Dendam nya terus berkobar , bahkan hingga kini ia berhasil menyusup . Ia masih harus menahan diri , sampai ia benar-benar mendapat kepercayaan dari Logam . Aktor utama yang membunuh Ayah dan ibunya.
Ia harus mengikuti rencana Xavy , untuk menghancurkan Seanking dari dalam , sebelum melakukan penyerangan dari luar .
▪▪▪▪
Disisi lain di lokasi yang cukup jauh dari sana , Xavy menatap keluar jendala di ruang kerjanya . di sebuah gedung yang menjulang tinggi itu , dari jendela kaca ruangannya , tampak hamparan kota dengan beberapa gedung yang sama menjulang tinggi nya.
Tok tok tok ..
Pintu dibuka , seorang pria masuk dan menunduk memberi hormat pada nya .
" Tuan Xavy ! Nona Danise berhasil masuk ke tubuh kubu klan Seanking . " Ucap pria itu memberi laporan .
Xavy tersenyum puas .
" Bagus ! Pastikan dia terus memberikan informasi secara berkala , John . " ucap nya puas , sepertinya rencananya cukup berjalan mulus . " Rencana kita harus berhasil . Kita memiliki seekor anak singa . "
" Mmmm... Tuan Xavy , tidak masalahkah kita membiarkan Dia masuk kesana ?! Bagaimana bila dia tau kebenaran nya ?! " tanya pria yang disebut John memberi laporan itu.
" Tidak masalah ! Kita sudah mencuci otak nya . Bila dia tau semua sudah akan sangat terlambat . " Ucap Xavy dengan penuh keyakinan dan senyum yang lebar di wajah tampan nya yang dingin.
▪▪▪▪
Tok tok tok
Pintu ruangan Logam di ketuk . Logam yang mendudukkan bokong ya di atas meja kerjanya , dan tangan nya yang terlihat aktif membolak mbalik kan kertas -kertas berkas kerja . menoleh sesaat .
" Masuk ! "
Lalu kembali pada aktifitasnya .
Nick masuk di ikuti oleh Danise di belakang nya . Tatapan mata tajam dan dingin penuh dendam langsung terarah pada Logam . Pria yang tengah duduk menyamping diatas meja kerja nya itu . Didalam ruang an itu ada beberapa pria tegap dan kuat berjaga disana .
" Tuan Logam . " Nick menunduk memberi hormat .
" Denise ada disini . "
Logam menoleh kearah nya sesaat . lalu kembali keaktifitas nya lagi .
" Kamu boleh pergi Nick ! Terima kasih . " ucap nya datar .
Nick menunduk pamit undur dan berjalan keluar .
Sementara Danise mulai menetralkan semua rasa yang bergejolak di hati nya . Ia harus tenang dan terkontrol agar rencananya berjalan dengan lancar . Ia tak boleh membuat Logam curiga .
" Jadi kamu yang bernama Danise !? " suara tegas dan berat Logam bertanya , Ia meletakan berkas yang ia bawa ke meja kerja nya .
" Benar ! Tuan Logam ! "
Logam berjalan mendekat . Ia tersenyum tipis . Ia mengamati wajah Danise yang terasa sangat familiar baginya .
" Siapa nama panjang mu Danise ?! "
Danise terdiam , Ia tampak berfikir sejenak .
" Danise Steward , Tuan Logam . "
Logam kembali menyungging senyum tipis nya .
" Berapa umur mu ?! "
" 19 tahun . "
" Kamu masih sangat muda ternyata . Kenapa memilih terjun di dunia seperti ini Danise ?! "
Danise terdiam .
Tok tok tok
Suara pintu diketuk sebelum Danise menjawab pertanyaan Logam . Seorang pria tampak masuk . menunduk lalu memberi laporan . Logam menatap tajam padanya .
" Tuan Logam ! Persiapan sudah siap ! "
" Bagus ! "
Logam beralih menatap Danise .
" Kau ikut dengan ku ! " perintah nya tegas .
" Bawa serta atributmu ! " sambung Logam sambil berjalan melewati Danise ke arah pintu keluar . Di ikuti oleh beberapa anak buah nya yang berjaga di dalam ruangan itu .
Dalam sebuah mobil Logam duduk di kursi belakang yang diampit oleh 2 orang pria yang menjadi bodyguard nya dan Danise duduk di kursi depan . Di ikuti oleh 2 mobil lainnya yang berisi para bodiguard dan anak buah nya .
Mobil itu meluncur ke sebuah landasan jet pribadi . dan berhenti .
Disana sudah ada dua mobil dengan beberapa orang dengan senapan riffle yang melekat di tubuh mereka .
Logam keluar dari mobil dengan kawalan yang ketat . berjalan ke arah pria berahang kuat dengan jambang tipis di wajahnya . Lalu berhenti beberapa meter dari nya .
" Kau bawa barang nya ?! "
" Tentu saja ! " tegas Logam dingin dan tajam . " You've got the money ?! In cash ! "
" Tentu saja . Sesuai kesepakatan ! " ucap pria itu mengisyaratkan anak buah nya untuk menyerahkan tiga buah koper kepada Logam . " Kau bisa menghitung nya ! "
Logam terkekeh .
" Kau akan kehilangan kepala mu jika kurang sepeserpun ! "
Setelah anak buah masing masing saling bertukar koper . Mereka kembali ke posisi .
" Senang bekerja sama dengan mu Tuan Logam ! "
Masing- masing dari mereka berbalik menuju mobil nya , pria berjambang itu mengisyaratkan kepada para sniper nya untuk menyerang .
Logam melirik anak buah nya . Dan memberi isyarat . Sementara Danise yang berjalan beberapa baris di belakang Logam memparhatikan sekitar tanpa menggerakkan kepala nya . Lirikan matanya begitu tajam , ia menangkap seseorang dibalik roda pesawat dan seorang lagi di balik atap jetpri bersiap menembak kearah Logam . Dengan sigap Danise mengangkat tangan nya dan langsung mengarahkan mocong pistol kaliber 11 mm kearah sniper yang bersembunyi itu .
DOOORRR !
Sniper itu terkapar , merosot jatuh dari atas atap jetpri .
DOOORR !
Dan seorang lagi terjengkal dari balik roda . Semua terkejut . dan saling menodongkan pistol kearah lawan .
" Damp It ! "
" Kau Licik Logam ! " Umpat pria berjambang itu dengan suara tinggi .
Logam tersenyum tipis . Empat bodyguard nya berdiri membentuk lingkaran , membelakangi nya membuat pertahanan, melindungi tuan nya dengan pistol yang siap menembak lawan . Termasuk Danise .
" Siapa yang mencoba berbuat curang disini ?! " suara bariton Logam begitu dingin dan kuat. " Kau menempatkan sniper untuk membunuhku !? "
" Mereka hanya berjaga ! " kilah pria berjambang beralasan dengan raut wajah yang berubah .
" Jangan membodohi ku Liam ! Aku tau siapa kau ! Mundurlah dengan tenang ! jika tak ingin kehilangan semua anak buah mu ! "
" Setelah orang mu membunuh sniper terbaikku ?! "
Akhir nya mereka terlibat pertarungan sengit . Suara tembakan bertautan dimana mana . Danise yang memang seorang sniper handal , bergerak dengan akurat . Membidik setiap incaran nya dan membuat mereka tumbang .
Logam bergerak mendekati Liam . melayangkan pukulan pukulan maut nya . hingga pria itu terkapar . Logam menegakkan punggung nya . dan beralih pandangan nya . Ia tersentak . tepat beberapa meter dari nya , Danise mengarahkan moncong pistol ke arah nya . Dengan tatapan mata dingin penuh naps* membunuh ..