Aku menarik diri, senyum lebar terbentuk di wajahku saat aku melihat mertuaku.
Bibi Bella melirik Mariya dariku, lalu kelegaan melembutkan wajahnya. Dia berjalan ke sisi tempat tidur dan menyapukan tangannya ke dahi Mariya. "Lihat, aku bilang jangan khawatir."
Mariya terlihat jauh lebih baik dengan pipinya yang memerah.
Aku menjauh dari tempat tidur agar orang tuanya bisa menyambutnya, tapi Paman Alexei datang untuk berdiri di sampingku. Dia menepuk punggungku dan berbisik, "Terima kasih."
Kami hanya bisa menikmati cinta kami selama beberapa jam.
Kemudian perawat mengumumkan sudah waktunya bagi semua orang untuk pergi. Aku harus tinggal, mengingat aku suami Mariya.
"Begitu Nyonya Cotroni keluar dari rumah sakit, Anda harus membantunya kapan pun dia membutuhkan kamar mandi."
Mata Mariya melebar. Ini hanya untuk sesaat. "Aku bisa pergi ke kamar mandi sendiri."
