Saya menikah dengan Luca Cotroni?
Saya tidak tahu bagaimana perasaan atau apa yang harus saya pikirkan.
Menutup mataku, aku mencoba mengingat apa yang terjadi, tapi yang ada hanya kilasan campur aduk dari tawaku dan Luca yang tersenyum.
"Apakah kamu baik-baik saja?" Luca bertanya.
Aku menggelengkan kepalaku. "Aku tidak ingat semua itu. Berapa banyak yang kita minum?"
"Banyak," gumamnya. Dia mengambil sertifikat dari jari-jariku yang mati rasa dan memasukkannya ke dalam sakunya. "Minum kopinya."
Cangkir muncul di garis pandangku, dan aku memaksa sebagian cairan hangat turun.
Jika kita menikah, apakah kita…?
"Apakah kita berhubungan seks?" Aku bertanya.
"Tidak."
Mataku tertuju padanya. "Bagaimana Anda tahu?"
"Kami berdua berpakaian saat aku bangun," jawabnya, lalu matanya menatap mataku. "Plus, kamu pasti masih merasakan aku di dalam dirimu setelah aku menidurimu."
Yesus.
Alisku terangkat melihat rasa percaya diri dan arogansinya.
