Kembali ke rumah untuk pergi bekerja, Aku dipojokkan oleh Nisa, yang menunggu di pintu depan. Dia mengangkat alis. "Jadi, apa yang membuatmu berubah pikiran?"
Aku tertawa kecil saat menarik jaketku dari kait dan mengangkatnya. "Aku harus menenangkan Lara di beberapa titik atau kamu dan Babaanne tidak akan pernah membiarkanku mendengar akhirnya."
"Oh." Dia mengempis tepat di depan mataku. "Lebih baik kau bekerja."
Aku melihat dia berjalan menuju dapur, lalu aku menggelengkan kepalaku dan meninggalkan rumah.
Sementara Mizar mengantarku ke Reckoning, yang terletak di dekat Space Needle, aku memeriksa pesan-pesanku. Ada satu dari nomor yang tidak kukenal, dan saat dibuka ternyata ada foto Lara, Nisa, dan Murat. Itu pasti diambil ketika mereka pergi berbelanja beberapa waktu lalu.
Sambil mengerutkan kening, Aku membaca teks yang menyertainya.
Berikan dia padaku sebagai tawaran perdamaian, dan aku akan memaafkan serangan itu.
Aku segera menghubungi nomor Daniel.
"Bos?"
