Chereads / CRUSH IN RUSH / Chapter 14 - Chapter 14

Chapter 14 - Chapter 14

Siang hari ini Raja dan Riski berada di taman belakang rumah, mereka berdua tengah bermain gitar sembari mengobrol seperti biasa.

"Menurut kamu Verina cantik nggak?" tanya Riski pada Raja.

"Yang mana?" tanya Raja pada Riski.

"Kamu nggak usah pura-pura tidak tahu, jelas-jelas kemarin kamu ngobrol sama dia," jawab Riski pada Raja sembari memasang raut wajah datarnya pada remaja laki-laki yang saat ini duduk di sampingnya itu sembari membawa gitar.

"Oo dia.. kalau menurut aku cantik," ucap Raja pada Riski apa adanya.

"Kalau aku jadiin pacar kamu rela atau tidak?" tanya Riski pada Raja.

Raja seketika mengerutkan keningnya dan menyentuh kening sahabatnya itu.

"Kamu kenapa sih, Ja?" tanya Riski ketus pada Raja sembari menepis tangan Raja yang menyentuh dahinya memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Untuk nggak sakit kamu, aku kira sakit," jawab Raja pada Riski sembari manggut-manggut.

"Maksudnya?" tanya Riski pada Raja.

"Ya kali kamu suka sama Verina, di pelet apa sama dia?" tanya balik Raja pada Riski.

"Ya kan memang dia cantik, Ja. Jadi, wajar kalau aku suka," jawab Riski dengan mudahnya pada Raja.

"Terus kamu mau apa?" tanya Raja pada Riski.

"Nembak dia," jawab Riski apa adanya pada Raja.

"Mati dong," ujar Raja pada Riski sembari terkekeh.

"Serius kampret," sahut Riski pada Raja sembari memasang raut wajah datarnya.

"Ya udahlah kalau kamu memang suka sama dia terus kamu mau pacaran sama dia tinggal mengungkapkan perasaan kalau memang dia mau sama kamu berarti kalian berdua resmi pacaran. Namun jika tidak suka sama kamu ya kamu jangan patah hati dan jangan curhat ke aku," jelas Raja panjang lebar pada Riski.

"Belum juga berangkat ke sekolahnya," ucap Riski pada Raja.

"Ngapain kamu ke sekolahnya? Sosialisasi?" tanya Raja pada Riski.

"Cari ikan!"

**

***

Dua orang gadis cantik sekarang tengah berada di dalam mobil dan mereka sekarang mengobrol membahas mereka sekarang mau ke mana.

"Katanya mau ke mall," ujar Nabila pada Verina.

"Kayaknya nggak usah deh," ucap Verina pada Nabila.

"Terus mau ke mana?" tanya Nabila pada Verina.

"Ke cafe, barangkali disana ada Raja," jawab Verina dengan jelas pada Nabila.

Nabila hanya menghela nafas pelan dan kemudian meminta sopirnya untuk mengantarkan dirinya dan Verina ke cafe favorit mereka berdua.

"Memangnya kamu yakin dia di cafe itu?" tanya Nabila pada Verina.

"Kalau nggak yakin, makan aja di sana," jawab Verina pada Nabila.

"Terserah deh, aku hanya nemenin kamu aka," ucap Nabila pada Verina.

Mobil mereka akhirnya berhenti di parkiran cafe yang biasa mereka berdua kunjungi. Sepasang manik mata Nabila mendapati sebuah motor yang sepertinya dia sering melihatnya dan dirinya menebak bahwa seorang remaja laki-laki yang ingin di temani oleh sahabatnya itu berada di cafe ini.

Langkah kaki ketua gadis cantik itu turun dari mobil dan kemudian langsung melangkah berjalan masuk kedalam cafe yang dimana di dalam cafe itu banyak pengunjung.

Semua pasang manik mata yang ada di dalam cafe itu memperhatikan kedua gadis cantik ini yang baru saja datang. Bagaimana tidak? Nabila dan Verina begitu terlihat sangat cantik tentu mereka berdua tidak jarang menjadi pusat perhatian ketika berada di tempat seperti ini.

Raja dan Riski tempat duduk di meja makan yang ada di tengah di mana Riski pertama kali mendapati kehadiran Verina dan Nabila, dirinya langsung heboh membuat Raja malu dengan tingkah sahabatnya itu.

"Kamu bisa diam nggak sih?" tanya Raja pada Riski.

"Nggak, itu dia cantik banget tau, Ja.." jawab Riski pada Raja.

"Ya udah sih, biasa aja dan kamu itu nggak perlu heboh karena kalau kamu heboh di sini aku yang malu lihat semuanya pada lihatin kamu," jelas Raja pada Riski.

"Iya iya," ucap Riski pada Raja membuat Raja geleng-geleng kepala.

Sementara itu kedua gadis cantik yang baru datang langsung membuka menu makanan yang ada di atas meja. Seorang pramusaji perempuan datang menghampiri kedua gadis cantik itu yang sekarang sudah duduk dan sudah memilih makanan yang akan mereka pesan.

Selesai memesan makanan mereka berdua pun akhirnya menunggu pesanan itu siap sembari mengobrol. Ketika Verina menoleh ke arah Raja dan Riski duduk, tepat saat itu pandangan Raja dan Verina bertemu membuat Verina langsung senang seketika.

"Tuhan baik banget sama aku Bil," ujar Verina pada Nabila.

"Ada apa?" tanya Nabila pada Verina.

"Itu siapa?" tanya balik Verina pada Nabila sembari menunjuk ke arah Raja dan Riski.

"Raja sama Riski ke cafe? Tumben banget," jawab Nabila pada Verina.

"Memangnya mereka berdua nggak pernah ke cafe sebelumnya?" tanya Verina pada Nabila.

"Pernah, cuma kan baru kali ini kita lihat mereka berdua ke cafe ini," jawab Nabila apa adanya pada Verina.

Sementara itu Riski saat ini bertanya lagi pada Raja, bagaimana jika dirinya mengutarakan perasaannya pada Verina di tempat ini?

"Cepat banget, yakin?" tanya Raja pada Riski.

"Lebih dari yakin," jawab Riski pada Raja penuh dengan kepercayaan dirinya.

"Baiklah, aku hanya menemani dan jika di tolak jangan nangis. Malu-maluin," ucap Raja pada Riski dan diangguki mantap oleh Riski.

Setelah itu mereka berdua berdiri dari duduk masing-masing dan berjalan menghampiri Nabila dan Verina yang duduk di meja makan yang tidak jauh dari mereka berdua tadi.

"Verina,"