"Oh? Bukankah kau sudah punya anak ...."
"Zev? Yah, dia memang anakku. Maksudku, aku sudah menganggapnya seperti anakku sendiri."
Jasver ber-oh ria.
"Jadi kau belum memiliki pasangan?" Ia bergumam.
"Kenapa? Apakah ada sesuatu? Ngomong-ngomong, kau tak perlu membawakan kami makanan lagi. Aku benar-benar sudah bisa berburu sendiri." Aeri berkata ke sekian kalinya.
Lagi-lagi hanya diangguki oleh Jasver sebelum akhirnya ia pergi. Wanita itu hanya menghela napas sembari mengelengkan kepalanya. Ia tahu pria ini hanya menganguk kosong. Besok-besok dia pasti akan tetap datang.
Jasver berpikir, ketika ia sudah tahu bahwa ternyata Aeri belum bersuami mengapa ia malah harus berhenti?
"Aeri, tidakkah menurutmu pria itu mencurigakan?" Zev berkata pada suatu ketika.
"Ahn Jie maksudmu?" Aeri tengah fokus mempertajam kuku runcingnya.