Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Melting The Werewolf King's Ice Heart

🇮🇩Lika_FR
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.7k
Views
Synopsis
Sinopsis Raja manusia serigala yang membenci wanita akibat kelemahan yang dimiliki sejak lahir, membuat dia tidak berkeinginan menikah, tetapi tanpa sengaja dia dipertemukan dengan wanita masa depan di Negara yang sedang terjadi konflik, lalu menyebabkan Barrion, sang raja turut terluka parah. Barrion lahir tidak hanya memiliki kelemahan, tetapi juga mewarisi kekuatan pula dari sang ayah. Mathilda, seorang manusia biasa yang hidup di masa kini, berprofesi sebagai perawat dan mengerahkan seluruh jiwa raga demi menyelamatkan banyak nyawa, tak terkecuali Barrion yang tengah terkapar. Barrion telah terseret ke masa depan karena batu ajaib yang berhasil dia pecah demi mendapatkan kekuatan lebih dahsyat. Naasnya, tempat tujuan itu memiliki kondisi yang buruk. Suster Mathilda yang merawat Barrion hingga sembuh itu menarik simpati Barrion. Dia mengerahkan segala kekuatan menghadapi peperangan di Negara itu. Mampukah raja Barrion menghentikan peperangan? Lalu bagaimana kisah keduanya dimulai jika tiba-tiba terjadi hal yang membahayakan di Negeri Raja? Wabah menjalar dan mengharuskan Raja Barrion menikahi seorang putri dari golongannya agar wabah tersebut bisa ditaklukkan. Hanya wilayah kerajaan itu yang memiliki penangkalnya. Bagaimana raja Barrion mengatasi masalah di Negerinya? Sedangkan hatinya tertinggal di masa depan?
VIEW MORE

Chapter 1 - 1. Time Alley and War

Ratusan pasukan berkuda berbondong-bondong menyaksikan raja mereka yang siap menggemparkan karena ini adalah kali kesepuluh raja mereka ingin memecahkan batu misterius demi mendapatkan kekuatan dahsyat dari sebuah batu ajaib yang konon cerita dari turun-temurun hingga sampai ke ayahandanya dulu.

"WAHAI PRAJURIT DAN RAKYATKU! AKU PASTI BERHASIL KALI INI!" seru raja muda yang tidak pernah menyerah untuk menaklukkan batu di hadapannya.

Suasana tegang dan langit yang berwarna biru dengan sorot sinar matahari yang terang benderang menambah berkobarnya tekad sang raja muda.

"Kemarikan perisaiku, wahai Prajurit!" perintah raja.

"Siap, Paduka!" Salah seorang prajurit menyerahkan perisai kepada raja Barrion yang siap mengangkat pedangnya untuk memecah batu hitam yang cukup besar ini.

Raja Barrion dari kerajaan Proksia yang memimpin rakyat dan kaum manusia serigala menjadi raja ketika berusia belasan tahun setelah ayahnya meninggal dalam suatu peperangan. Ia memburu kekuatan abadi dan dahsyat yang konon bisa dimiliki siapapun yang berhasil memecah batu ajaib di Negeri seberang itu, seperti cerita ayahnya yang selalu didengungkan.

Kini di usianya yang genap tiga puluh tahun dia sudah siap di depan batu itu untuk mewujudkan keinginan mendiang ayahandanya. Kali ini ia berharap dirinya mampu menaklukkannya sebab sang ayah dulu saat masih hidup, bahkan pamannya tak mampu memecahkan batu itu, walau telah mencoba berulang kali. Begitu ingin tahu kedahsyatan apa yang akan dikeluarkan oleh batu tak bernyawa ini, Barrion tak pernah ada kata menyerah. Dia pemuda yang keras hati, sukar mengendalikan emosi dan jiwa yang selalu ingin menang di mata orang lain.

Sebelumnya untuk pemanasan, Barrion mencoba ilmu yang memang dia miliki sejak lahir, dia mampu menghembus dan mengatur angin, jari-jari yang mampu mengeluarkan api juga hanya dengan mengucap mantra. Tangan itu juga bisa menyembuhkan luka dan mengurangkan rasa sakit orang lain dan diri sendiri.

Angin mulai dihembuskan pelan hingga berhembus kencang diarahkan ke batu itu, tetapi dampak kekuatan angin Barrion juga menyebabkan pakaian dan rambut semua yang hadir berkibar-kibar. Ia menyiapkan kuda-kuda dan mulai mengangkat pedangnya, bersamaan dengan itu, kekuatan angin yang ia miliki tersembur pula mengelilingi dirinya, lalu angin itu mulai berputar kencang di sekitarnya.

"Wuuuushhh!!!"

"Siiiingg!!!"

"HIYAA ... AAAAKKKK!!!!"

"HYAKK!!!"

Sekuat tenaga Barrion mencoba berkali-kali memukul batu itu dengan pedang turun-temurun peninggalan kakek buyutnya, entah berapa ribu nyawa yang bersinggungan dengan pedang ini?

Tujuh kali dia mengayunkan pedangnya dan ...

"BATU ITU RETAK!!" teriak salah seorang.

"IYA?! BATU ITU RETAK, YANG MULIA!!!" sahut yang lainnya tak percaya.

"MUSTAHIL?! SEMUDAH INI?" Barrion tak kalah heran.

"AAAAAAAA!!!" teriak Barrion sambil mengangkat pedangnya berulang kali karena bangga.

Kesemua mata melotot keheranan. Ternyata cerita yang mengatakan bahwa, hanya manusia serigala yang berhati suci yang mampu menaklukkan batu bertuah itu hingga ia berusia genap, maka dia yang berhak dianugerahi kekuatan dahsyat batu ini.

"YEEEE!!! RAJA KITA BERHATI SUCI!!! SELAMATLAH KITA DIBAWAH PEMERINTAHANNYA!" sorak sorai dan tepuk tangan mewarnai tempat ini.

Batu retak! Tepat di tengah lalu melebar ke samping kiri dan kanan. Batu itu terbelah diikuti dengan kilatan cahaya yang sangat menyilaukan mata, suara desingan yang tiba-tiba muncul memekikkan telinga, membuat semua yang menyaksikan menutup telinga dan menggosok mata karena ingin tahu apa yang disaksikan mereka saat ini adalah hal luar biasa yang belum pernah ada.

"fenomena apa ini?" batin Barrion sambil memicingkan mata.

"ARGH!" Ketika kilatan cahaya yang tadi ada tetiba saja masuk ke dadanya, terasa menusuk, sakit dan panas.

"DUMB ... BLHAAARRRR!!!" Batu itu pecah seketika menjadi empat bagian.

"KYAAAAA!!" Sebagian dari mereka berlari tunggang langgang untuk menghindari ledakan itu.

Semuanya ternganga dan tak menyangka bahwa batu ajaib itu mampu ditaklukkan oleh keturunan Haftedov. Secara nalar tidak ada yang percaya, karena kekuatan Barrion jelas belum seberapa dibanding ayahnya atau pamannya dulu yang pernah mencoba hal yang sama.

Asap pekat menyembur di sekeliling batu pecah itu, semakin lama semakin pekat dan gelap, sehingga mengaburkan pandangan semua orang yang berada di sana. Barrion menoleh, mendongak dan mencari apa yang akan dikeluarkan oleh batu itu lagi.

"Whooootss!!!"

Barrion menghilang! Asap yang membumbung tinggi berangsur pergi tertiup angin. Semua yang berada di lokasi bertanya-tanya ketika tidak mendapati rajanya di posisi semula. Kemana perginya sang raja? Hilang tak ada tanda. Ia dan pedangnya tak bersisa. Pamannya, pangeran August-17 syock dan tak percaya.

"RAJAAAA BARRIOOOON!!!" teriaknya memanggil-manggil nama keponakannya.

Dia diliputi penyesalan tak terkira, dikarenakan ia tak punya banyak informasi mengenai batu ajaib itu selanjutnya. Kekuatan apa yang ditimbulkan dan membawa pergi kemana keponakan sang keturunan raja satu-satunya dari keturunan Haftedov sebagai manusia serigala saat ini.

Ketakutannya dari dulu benar-benar terjadi, sang raja telah pergi tak tahu bisa kembali atau tidak. Wajah-wajah yang tadinya bangga dan bahagia, kini nampak sedih kehilangan pemimpin mereka. Setah hari itu, pihak kerajaan berusaha mencari dan mengorek informasi sampai dapat tentang seluk beluk batu ajaib itu beserta kekurangan dan kelebihan apa yang dimiliki. Kerajaan gempar seketika bahkan hingga ke kerajaan lainnya, Paman Barrion mengerahkan segala kekuatan untuk mencari keponakannya mulai dari pelosok hingga penjuru Negeri lain.

*****

Langit yang cerah tampak di mata setiap manusia berbanding terbalik dengan keadaan di bumi penuh darah ini, beberapa Negara yang dipenuhi genjatan senjata terlibat konflik. Erangan dan teriakan para korban berjatuhan setiap saat setiap waktu. Deru tembakan di semua arah, bom-bom besar yang berjatuhan tak ada ampun menghujam tanah-tanah tak berdosa. Bangunan yang telah hancur itupun makin luluh lantah tak bersisa menebar ketakutan yang berkepanjangan tak berujung di mana-mana.

Muncul dari tengah langit sebuah lubang hitam besar dikelilingi dengan asap tebal. Seorang pria terjatuh dari lubang tersebut, dia ... Raja Barrion yang bertransmisi menembus lorong waktu. Dia datang ke tahun 2075 meninggalkan tahun 1440 di mana ia hidup selama ini. Sayangnya ia muncul dan terjatuh di tempat yang tidak tepat, di tengah medan peperangan, sehingga tanpa sengaja dirinya terkena berondongan peluru yang tengah melesat di semua penjuru.

"Duarr! Duarr! Duarr!!!"

"UGH!!!" Baru saja dia mendarat dan tidak tahu apa-apa karena tertutup asap pekat.

Tiga peluru sudah menembus tubuh dan lengannya karena ia tak siap. Ia langsung tersungkur bersamaan dengan lenyapnya lubang hitam yang membawanya sebagai mesin waktu menuju masa depan. Petugas medis pria yang memantau dan kebetulan. berada tidak jauh darinya segera sigap mendekati tubuh Barrion, mengendap-endap berusaha membopong bersama rekannya untuk mengamankan korban, ia dibawa ke base camp pengobatan di mana para perawat dan dokter yang tersisa melakukan semaksimal mungkin tindakan untuk para korban perang.

"DIA JATUH DARI LANGIT! SUNGGUH KAMI MELIHATNYA!" teriak perawat pria yang membawanya. Semua mata langsung tertuju kepada perawat ini. Sepersekian detik semua diam dan menghentikan aktifitasnya.

"Dia tertembak lalu tersungkur!" lanjut salah satu perawat lainnya.