Dia berjalan, mengikuti langkah demi langkah yang diambil oleh wanita yang ada di depannya. Tentu saja dia mencoba untuk terus memanggilnya agar Daeva setidaknya mau menoleh dan menatap ke arahnya meskipun dia tahu bahwa amarahnya sudah begitu besar dan sulit untuk dikendalikan. Dia pergi dengan perasaan yang kecewa tentu saja, jawaban yang dia dapat dari itu sialan itu pasti tidak memuaskan hatinya dia juga tidak bisa mempercayainya begitu saja.
"Daeva ..." Delwyn mencoba untuk memanggilnya yang kesekian kalinya agar dia menoleh dan menatapnya. Meskipun dia tahu kalau itu adalah hal yang menyebalkan sebab dia tidak mau diganggu untuk saat ini.
"Kau marah padaku atau bagaimana?" tanyanya. Dia mencoba untuk meraih jari jemarinya agar mau berhenti dan menatap ke arahnya. "Aku tahu jika aku tadi melakukan kesalahan, tetapi aku ...."