"Katakan padaku apa maksudmu mengatakan hal seperti itu tadi?" Daeva menatapnya dengan malas, mencoba untuk membaca pikirannya, tetapi itu terlalu riuh bergemuruh.
"Ben menemukan sebuah tempat, sepertinya di sana adalah tempat yang bisa saja menjadi tempat batu itu berasal."
Daeva menghela nafasnya. "Dari mana kau tahu tentang batu itu? Aku tidak pernah menceritakan itu pada siapapun. Hanya aku dan orang-orang ku saja yang tahu tentang hal itu."
Pria yang ada di depannya hanya diam sembari tersenyum tipis, sesekali melirik rekannya ya duduk tidak jauh darinya, kemudian kembali menatap ke arah depan. Pandangan matanya fokus tertuju pada wanita yang ada di depannya.