Daeva akhirnya mengangguk, tertawa kecil lagi. "Lagian sebentar lagi akan ada kejadian buruk di depan matamu, kau lihat pria itu?" katanya seraya menunjuk apapun yang ada di depannya.
Delwyn manggut-manggut. "Kenapa dia?"
"Dia perampok. Targetnya adalah wanita yang ada di depannya."
"Huh?" Delwyn terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan olehnya. Dia tidak bisa berkata-kata dalam sepersekian detik kemudian.
"Dia membawa pisau di saku jaketnya." Daeva kembali mengimbuhkan kalimatnya, pandangan matanya seakan menunjuk ke arah tangan pria yang ada di bawah sana, berdiri di sisi yang lampu jalanan sembari sesekali menatap ke kanan dan kirinya, seakan memastikan ada celah dirinya untuk beraksi setelah ini.
"Kau serius dengan apa yang kau katakan?" Delwyn kembali memastikan kalimat yang baru saja dia dengar itu benar-benar ada dan akan terjadi bukan hanya sekedar candaan darinya sebab perasaannya sudah mulai was-was sekarang.